1. Virtual Reality (VR) Technology
Tahun 2016 di gadang-gadang sebagai tahun mewabahnya teknologi virtual
reality. VR gaming memungkinkan Anda untuk menikmati pengalaman terlibat dan
berinteraksi dalam lingkungan yang ada dalam game. Beberapa sumber bahkan menyatakan
virtual reality merupakan lini paling di bidik oleh para investor. Beberapa
perusahaan raksasa seperti Facebook, Google dan Intel telah memulai investasi
ini. Tahun 2018, penjualan produk virtual reality diperkirakan akan mencapai
$5.2 juta.
Oculus Rift, HTC Vive, Playstation VR adalah
tiga headset virtual reality besar yang dijadwalkan rilis tahun ini.
Selain Sony yang mengganti nama Project Morpheus menjadi Playstation VR ntuk
menanamkan kesan “gaming” yang mendalam, pesaing lainnya juga mengincar pasar
gaming sebagai tempat berlabuh utama. Intel mengembangkan teknologi VR pada
kamera Razer untuk dijadikan kontroler game.
Perangkat PC
dan notebook gaming pun kini mulai berlomba untuk “menjual” fitur VR ready
mereka. Gamer mobile juga pastinya akan kecipratan teknologi baru ini. Mulai
dari Samsung Gear VR, smartphone, hingga perangkat wearable modern saat ini pun
mulai dihadirkan dengan berbagai fitur yang akan mendukung penggunaan VR untuk
gaming.
2. Motion Sensor & Neuro-gaming Technology
Motion sensor atau sensor gerakan memang sudah muncul sejak beberapa
tahun terakhir. Sensor elektronik ini akan menditeksi gerakan Anda dan
mengintegrasikannya dengan perangkat dan lingkungan sekitarnya. Sistem akan
secara otomatis melakukan tugas atau peringatan tertentu. Perkembangan yang
signifikan di tahun ini membuat kami memilih motion sensor sebagai salah satu
teknologi baru yang akan berdampak bagi dunia gaming.
Bahkan telah muncul istilah motion gaming, dimana Anda dapat melakukan
berbagai aktivitas seperti berlari, bersepeda, berbicara untuk menyelesaikan
misi dalam game. Anda perlu memakai alat sensor detector tertentu yang akan
mengukur gerakan dan kondisi fisik seperti detak jantung dan sejenisnya.
Teknologi yang juga berkaitan dengan virtual
reality ini semakin mempengaruhi peripheral gaming yang ada saat ini.
PlayStation Move, Xbox One Kinect, Leap Motion sensor, hingga sensor di
smartphone sepertinya akan menjadi pintu bagi desain dan pengalaman game jenis
baru. Teknologi sensor yang kini dikembangkan adalah penditeksi gerakan mimic
wajah dan kontrol melalui pikiran yang disebut neuro-gaming technology.
3. Cloud-based Services & Big Data Technology
Teknologi komputer berbasis sistem Cloud telah menjadikan internet
sebagai pusat server untuk mengelola data besar. Khususnya dalam industry
gaming, game-game akan semakin menakjubkan pada tahun ini dengan kombinasi
console yang ditenagai oleh cloud based.
Cloud-based service memang bukan muncul pertama di tahun ini, hanya saja
teknologi ini akan sangat berdapat pada teknologi baru yang akan memajukan
industry game. Berbasis cloud seperti online gameplay dan cloud storage seperti
pada Xbox Live, PlayStation Network dan Steam mungkin bukan hal yang baru.
Namun, mari melirik ke teknologi terbaru. Katakanlah VR yang sangat
berfokus pada kualitas grafis yang semakin tinggi dan realistis, teknologi ini
akan memacu kebutuhan cloud-based pada infrasturktur IT perusahaan untuk ram
game file yang tinggi, download yang cepat dan proses rendering. Selain itu,
secara otomatis membuat cloud computing menjadi wajib berada pada home setup
seorang gamer VR.
Cloud computing nampaknya akan sedikit menghemat
pengeluaran gamer terkait update hardware. Anda juga tak perlu membeli
hardware dengan harga super dengan adanya cloud-based rendering.
4. 5G Network & Tournament Online Streaming
Baik gaming online maupun offline, download super cepat begitu
didambakan. Belum lama ini, Google melakukan tes 5G menggunakan drone dengan
projek rahasianya bernama SykBender. Jaringan 5G di harapkan dapat 40 kali
lebih cepat dari kecepatan maksimum jaringan 4G/LTE yang ada saat ini.
Jaringan 5G akan bekerja melalui transmisi radio millimetre-wave yang
menawarkan kecepatan tinggi. Tes lebih lanjut teknologi baru ini diharapkan
akan dilakukan pada Piala Dunia 2018 di Rusia, dimana saat ini pemerintah
Inggris telah berjanji bahwa London akan menikmati kecepatan 5G dalam lima
tahun ke depan.
Jaringan 5G akan sangat mendukung bentuk hiburan
panas, menonton atlet e-sport menjadi bintang yang memainkan game. Dengan harga
tiket yang tak beda jauh dengan konser Lady Gaga, arena turnamen game dengan
layar raksasa umumnya dibanjiri dengan fans. Kedepannya,
penyelenggara event game sepertinya akan mencari uang tambahan dengan
menjual akses premium ke online streaming. Nampaknya bentuk tiket yang perlu
Anda beli untuk menonton turnamen game nantinya akan berbeda.
Sumber :
www.pemmzchannel.com. Teknologi game masa depan. 26 April 2016. Pukul 20:43 WIB.